Selasa, 15 Juni 2010

[1] waktu

belum lewat tengah malam, ketika aku sadar ruangan ini mulai sepi dan ditinggalkan penghuninya, satu demi satu. sendiri, salah satu hal yang kusuka.

sendiri membuat otakku bisa berimajinasi dengan bebas dan liar. tentang apa yang sedang kulakukan, tentang apa yang akan terjadi kelak, dan tentang masa lalu.

orang bilang jarak yang paling jauh adalah antara saat ini dengan detik yang baru saja berlalu. sudah lama aku setuju dengan itu. masa lalu kadang datang dalam mimpi, merangkai kembali keping-keping kenangan yang kupendam dengan paksa kala terjaga. tentang apa yang dia katakan sebagai masa-masa yang labil.

masa-masa ketika aku menemukan awal dari kehidupan yang nyata dan berbahaya, masa-masa ketika pengorbanan dan kenekatan menjadi ringan untuk dilakukan, masa-masa ketika aku menatap matanya dan bersumpah dengan lugunya bahwa perasaan ini tak akan berubah sampai kapanpun. dan dia mengatakan itu sebagai masa-masa labil. yang tak harus diingat dan boleh dilupakan. belakangan aku menduga ia berbohong tentang itu.

Sedang apa kamu sekarang, Katy ?